PT. Putra Multi Cipta Teknikindo (PMCT)

PT. Putra Multi Cipta Teknikindo kini bergerak menuju Spiritual Company. PT. Putra Multi Cipta Teknikindo menyatukan antara bisnis dan agama untuk menjadikan ibadah sebagai nilai-nilai dalam perusahaan. Spiritual Company sebenarnya bukanlah hal yang baru di Republik Indonesia. Perusahaan-perusahaan besar lainnya juga telah menerapkan sistem tersebut. Spiritual Company sebenarnya adalah sebuah konsep dimana menyelaraskan antara profesionalitas perusahaan dan personal sprititual beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Konsep Spritual Company sendiri sebenarnya tidak hanya menekankan kepada hal-hal yang berbau dengan ibadah dan meninggalkankan pekerjaan perusahaan, namun hanya berusaha menyatukan kedua hal tersebut yang sering dianggap sebagai suatu hal yang terpisah. Pemisahaan yang dilakukan dalam perusahaan tersebut membuat karyawan merasa tidak nyaman dan kurang semangat dalam mengerjakan pekerjaannya.

PT. Putra Multi Cipta Teknikindo (PMCT) adalah salah satu perusahaan yang sedang menerapkan konsep Spiritual Company dalam menjalankan bisnisnya. Menurut Direktur Utama PMCT, Nova Suparmanto konsep Spiritual Company digunakan untuk membentuk karakter karyawan yang spiritualis dan menanggalkan konsep keduniawian berorientasi keuntungan semata. Beliau berkeyakinan bahwa untuk menjadikan sebuah perusahaan mendapatkan title good company perlu dibangun berlandasan spiritual-spiritual agama pada setiap diri karyawan. Apabila setiap karyawan perusahaan merasakan bahwa setiap pekerjaan yang dilakukan bernilai ibadah kepada Tuhan pastilah mereka akan bekerja sebaik-baiknya untuk perusahaan.

PMCT bukan merupakan perusahaan yang telah lama menerapkan konsep Spiritual Company. Perusahaan tersebut masih tergolong baru, namun Nova Suparmanto optimis perusahaan yang dipimpinnya itu akan berhasil dalam mengembangkan konsep Spiritual Company dalam perusahaannya. Pengembangan konsep ini juga didukung oleh segenap petinggi-petinggi perusahaan yang telah lama bekerja sama dalam membangun perusahaan. Mereka beranggapan konsep ini cocok untuk diterapkan dalam perusahaan PMCT. Lalu bagaimana cara membangun spiritual company dalam perusahaan PMCT?.Nova Suparmanto sendiri telah merancang bagaimana cara melaraskan konsep Spritiual Company dalam perusahaan PCMT. Beliau telah mencanangkan bahwa setiap hari Kamis diadakan acara Tadarus Al-Qur’an. Acara tersebut dimaksudkan untuk membangun karakter spiritual yang kuat pada karyawan. Sebagaimana yang telah dijelaskan, karyawan adalah inti dari kesuksesan perusahaan apabila karyawan memiliki spiritual yang baik, maka dapat dipastikan perusahaan yang menaungi karyawan tersebut akan sukses pula.

PMCT juga menjalankan kebijakan untuk selalu memberhentikan aktivitas kerja apabila telah memasuki waktu sholat. Karyawan tidak diperkenankan bekerja pada waktu sholat dan diwajibkan untuk menuju masjid untuk sholat berjamaah bagi yang beragama islam. Hal ini penting karena sholat adalah salah satu kegiatan beribadah yang dapat membangun kedekatan spiritual kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sholat juga merupakan aktivitas yang meningkatan kekuatan spiritual dan menambah semangat kerja karena dilandaskan keinginan beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kebijakan lain yang dilaksanakan PMCT untuk meningkatkan spiritual karyawan-karyawannya, yaitu dengan mengadakan Kajian Agama. Kajian Agama dimaksudkan memperkenalkan konsep-konsep dalam agama yang selaras dalam membangun perusahaan atau bisnis. PCMT mengadakan acara tersebut juga untuk menunjukkan pada karyawan-karyawan bahwa dalam agama pula terdapat konsep-konsep bisnis dan pekerjaan yang dapat dijadikan dasar dalam melakukan kegiatan bisnis. Kajian Agama dimaksudkan pula untuk menambah ilmu dan semangat dari karyawan-karyawan dalam bekerja karena merasa semua yang dilakukannya semata-mata untuk ibadah.

PMCT juga mencanangkan sedekah harian yang dilakukan setiap hari oleh karyawan-karyawan. Setiap hari karyawan secara sukarela diminta untuk menyedekahkan sedikit uangnya dalam sebuah kotak sedekah yang telah disediakan PMCT. Dana yang terkumpul dari sedekah harian tersebut direncanakan akan diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan dana. Hal tersebut dilakukan untuk menumbuhkan rasa empati pada karyawan akan kesusahaan orang-orang diluar sana yang tidak seberuntung karyawan-karyawan PCMT. Empati sangat perlu ditanamkan pada karyawan karena akan membangun perasaan sama rasa sepenanggungan sehingga tidak ada rasa tak acuh antar karyawan.

Bukankah suatu perusahaan didirikan untuk mendapatkan keuntungan bukan untuk pendidikan agama? Nova Suparmanto berpendapat bahwa keselarasan antara keuntungan dan etos kerja yang sangat tinggi dari karyawaan adalah berbanding lurus. Karyawan yang memiliki etos dan semangat kerja yang tinggi secara tidak langsung akan menunjang perusahaan menuju arah kesuksesan. Sebagaimana telah diketahui bahwa karyawan adalah inti perusahaan, apabila karyawan malas bekerja, maka perusahaan akan tidak sukses, begitu pula sebaliknya apabaila karyawan memiliki etos dan semangat kerja tinggi, maka perusahaan akan menjadi sukses. Apabila perusahaan sukses, maka dengan sendirinya mitra-mitra kerja dan klien-klien akan datang dan akan membuat perusahaan memiliki nilai jual dimasyarakat. Hal tersebut akan membuat perusahaan mendapatkan pendapatan dikarenakan menerapkan konsep Spiritual Company.

PMCT sebagai perusahaan yang baru lahir telah mencanangkan konsep luar biasa yang dinamakan Spiritual Company. Konsep ini diharapkan dapat membuat karyawan-karyawan perusahaan PMCT menjadi lebih bertakwa dan dengan sendirinya akan membangun kontrol terhadap diri sendiri dan karyawan lainnya karena merasa selalu diawasi Tuhan dalam setiap melakukan pekerjaan. Karyawan yang selalu merasa diawasi Tuhan dalam bekerja akan membuat karyawan bekerja dengan sebaik-baiknya. Konsep Spiritual Company juga mengingatkan kepada pada karyawan bahwa bekerja tidak hanya mengejar materi saja, namun menjadi ibadah terhadap Tuhan. Selain itu, diharapkan PMCT menjadi perusahaan kelas dunia yang mengalahkan perusahaan besar asing lainnya sehingga Indonesia memiliki perusahaan yang dapat disejajarkan dengan perusahaan asing. (Ann)

Referensi:
https://www.facebook.com/PMCTeknikindo